Oleh : An Nissa Panindha
Digital Marketing adalah upaya pemasaran produk dengan menggunakan media digital dan
jaringan internet. Jika ingin menguasai masa depan, maka kita harus menguasai
dunia teknologi. Teori Charles Darwin mengatakan, manusia yang berhasil dan
suskes yang bisa memenangkan sebuah pertempuran yaitu bukan orang-orang yang
kuat, yang hebat, tetapi mereka orang-orang yang bisa beradaptasi terhadap
suatu perubahan. Maka dengan banyaknya perubahan yang terjadi mau tidak mau
kita harus bisa menghadapi perubahan yang terjadi. Seperti yang kita hadapi
terhadap dunia digital yang berkembang pesat saat ini.
Digital marketing sangat penting terhadap entrepreneur muda, mengapa hal ini dikatakan
penting karena kemajuan informasi teknologi komunikasi di era disruptif ini
menjadi hal yang harus dan wajib kita pahami dan lakukan sebagai bagian dari
strategi pemasaran pada dunia kewirausahaan. Dengan hal ini digital marketing
mampu digunakan semua jenis usaha bisnis, mampu menjangkau target konsumen
secara spesifik, bisa digunakan di perangkat apapun, serta dapat membantu
membangun brand bisnis anda. Peran internet dan digital telah mengubah dunia
saat ini sehingga yang semula kegiatan konvensional dianggap paling mutakhir,
namun seiring dengan perkembangan zaman maka internet dan media digital
mengubah dunia, mengubah pola perilaku konsumen. Ditangkap sebuah peluang
terhadap pelaku bisnis, bagaimana mereka bisa memenuhi dan melayani kepuasaan
konsumen dengan baik.
Di masa pandemic ini peran digital
marketing sudah sangat terlihat ketika kegiatan konvensional di masa ini
sudah terbatasi, maka media digital menjadi salah satunya solusi di masa
pandemic covid ini sehingga terbuka peluang dan kesempatan kepada para
wirausahawan untuk bisa membuka promosi dan pemasaran melalui pemanfaatan media
digital.
Berdasarkan data Pada Januari 2019, dari 268 juta penduduk di Indonesia
sebanyak 150 juta penduduknya sudah melakukan penetrasi ke dunia internet,
sebanyak 150 juta penduduk di Indonesia sudah menggunakan mobile internet dan
sekitar 80 persen penduduknya mengakses social media melalui perangkat
Smartphone. Sedangkan di tahun 2020 terjadi penambahan populasi penduduk
sebanyak 2,9 juta, penggunaan internet bertambah sebnyak 25 juta, dan 15 juta
terhadap penggunaan mobile phone.
Dengan bertambahnya persentase peningkatan terhadap population, penggunaan mobile phone, internet serta social media disinilah terdapat
kesempatan kepada mereka pelaku bisnis untuk memanfaatkan strategi pemasaran
secara digital marketing. Karena
dengan hal seperti itu terlihat bahwa kebanyakan dari mereka sudah tidak lagi
membaca sebuah promosi di jalan atau bahkan mereka membaca hanya sekedar lewat
saja, sehabis itu mungkin saja mereka tidak lagi melewati jalan tersebut,
orang-orang sudah tidak lagi membaca brosur konvensional dengan baik, bahkan
lupa menaruh nya dimana ketika mendapatkan brosur . Sehingga bagi perusahaan
dengan cara konvensional seperti ini sudah tidak lagi efektif dan efisisien
jika dilakukan.
Berbeda hal nya jika advertising
ditempatkan di media digital seperti hal nya media social. Berdasarkan data
yang ada kita bisa melihat bahwa rata-rata orang menghabiskan menggunakan
gadget nya untuk mengakses internet kurang lebih 8 jam setiap harinya dari kita
mulai membuka mata, menjalani ativitas hingga kembali tertidur maka ini bisa
menjadi peluang besar bagi entrepreneur
untuk menggunakan media digital sebagai media promosi atau pemasaran nya.
Selain itu, terdapat rating-rating khusus terhadap social media platform hal ini sebagai wawasan dan setidaknya para
pelaku usaha bisa mempertimbangkan bahwa dia harus memasang iklan melalui social media platform tersebut untuk
media iklan dan pemasaran bisnisnya. Untuk mewujudkan, merintis, serta
mengembangkan bisnis kita memerlukan rencana strategi supaya produk yang kita
jual dapat memilki daya guna saing yang tidak terkalahkan dengan yang lainnya.
Salah satu model perencanaan digital marketing atau pemasaran digital adalah
SOSTAC (Situation Analysis, Objectives,
Strategy, Tactics, Action, Control)
Langkah pertama mengerti Situation analysis (Where are we now), mengetahui dan
mengerti posisi usaha yang kita rintis dimana, dan sudah seperti apa. Yang
meliputi Goal performance (mengevaluasi posisi bisnis seperti
apa, kinerja tujuan yang seperti apa; Customer
insight (bagaimana penilaian ataup pandagan konsumen terhadap keberadaan
bisnis); E-market place SWOT (bisa
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman bisnis yang dijalankan)
Langkah kedua Objectives (Where do want to be), menyusun sebuah tujuan.Penetapan strategi
menetapkan metode 5S, (Sell, Serve,
Speak, Sizzle, Save). Tingkat
penjualan seperti apa, bagaimana memberikan layanan yang baik dan memberikan
kepuasan kepada konsumen, keahlian berbicara komunikasi untuk menarik konsumen,
bagaimana melakukan attention terhadap produk dan layanan yang kita punya,
dengan adanya media digital cakupan akan lebih luas dibandingkan secara
konvensional, kita bisa menjawab pertanyaan terhadap konsumen, dan sebesar apa
kita akan melakukan efisiensi terhadap bisnis yang dijalankan.
Langkah ketiga menyusun Strategy (How do we get there), bagaimana cara kita mencapai tujuan itu. Segmentation, targeting, and positioning
(segmen siapa, target siapa dan positioning nya seperti apa), OVP (Online Value proposition) merancang
value yang kita ingin unggulkan
dibandingkan dengan yang lain di bisnis yang dijalankan, Sequence (meningkatkan kredibilitas bisnis melalui digital,
misalnya ketika menjual sebuah produk melalui stategi dengan cara memberikan deskripsi
produk yang jelas, memberikan atau membebaskan peluang kepada konsumen untuk
mereview produk yang dijual, yang secara tidak langsung berusaha untuk
mempengaruhi konsumen, tetapi konsumen dengan senang hati secara voluntary mereka mau memberikan review
yang terbaik tentang produk atau layanan bisnis yang dijalankan, tidak selalu
review positif, review negatif juga sangat diperlukan sehingga kiat diberikan
ruang untuk melakukan feedback atas review negatif yang dilakukan konsumen),
kemudia Tools (peralatan,
pelengkapan, investasi apa yang dibutuhkan dalam bisnis yang dilakukan).
Langkah keempat Tactics (How exactly do we get there), bagaimana cara yang lebih menarik untuk
mencapai tujuan tersebut. Yang meliputi E-
marketing mix, including (the communication mix, social networking, what
happens when), Details of contact strategy and E-Campaign initiative schedule.
Komunikasi dengan siapa saja mempunyai cakupan yang luas, terhubung dengan
jaringan social lainnya sehingga bisa menambah wawasan, dan mengevalusi apa
yang nanti bakal terjadi, dan terkait dengan bagaimana menjalin komunkasi,
penjadwalan secara marketing baik dalam hal posting penjualan dan kapan dilakukannya
give away.
Langkah kelima Action (The details of tractions). Misalkan melakukan action melalui facebook, hastag dan lain sebagainya
Langkah yang terakhir Control (How do we monitor performance), memonitor kembali apakah startegi
yang kita buat, langkah-langkah yang kita lakukan sudah cukup memenuhi
kebutuhan
Kita perlu memperhatikan yang namanya KPI (Key Perfomance Indicator), mengecek dan mengevaluasi apakah terjadi
peningkaan terhadap objektifitas, atau bahkan meningkatkkan customer service. Contoh kompleknya
misalkan ada penambahan followers atau berapa persen yang melakukan pembelia
terhadap produk kita sehingga kita bisa dapat mengukur perubahan yang terjadi
dan mneyusun strategi yang disusun di kemudian hari.
Jika ingin mengembangkan usaha jangan berhenti ditengah jalan, karena
jika wirausahawan telah berubah kemungkinan yang lain seperti konsumen pun akan
ikut berubah dalam artian untuk menjadi seorang wirausahawan harus sabar, penuh
perjuangan kalau terjadi kegagalan anggap saja hal itu merupakan kesuksesan
yang tertunda dan berusaha untuk mencoba lagi. Sebagai wirausahawan kita
dituntut untuk menjadi seorang yang
kreatif, inovatif, dan melakukan berbagai macam improvement atau gerakan yang kita lakukan untuk meningkatkan skill
up usaha bisnis yang dijalankan.
*Mahasiswa Program Studi Akuntansi (D3) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
Posted by Dedi Purwana
"artikel telah diposting di dunia kampus 4.0"
https://www.duniakampus40.net/?m=0